Welcome

Assalamu’alaikum..

Terimah Kasih sudah mengkunjungi blog saya Jangan Lupa KOMENT...^^

bagaimana biologi itu?

Kamis, 20 Desember 2012

cara pencegahan Skoliosis

Skoliosis tidak harus ditangani dengan operasi. Jika terditeksi sejak dini, ada terapi dan alat bantu yang bisa memperbaiki kondisi tersebut. “dinegara negara maju, skoliosis dideteksi oleh guru-guru SD,”ujar dr Tri Wahyu Martanto SpOT(K) dari RSUD dr Soetomo. Caranya, siswa diminta membungkuk 45derajat tabpa baju atasan.



jika tulangnya tidak lurus, mereka mungkin mnderita skoliosis dan dirujuk kedokter. Sayangnya, itu belum dilakukan di Indonesia. Jadi, tugas mendeteksi teralih keorang tua. Skoliosis umumnya baru diketahui ketika anak berusia lebih dari 5 tahun.
Setelah itu, derajat kebengkokannya dilihat. Jika belum parah, bisa digunakan alat penyangga atau brace agar pembengkokan bisa berhenti atau setidaknya berkurang. Anak juga diminta berenang. Sebab renang bisa menarik otot-otot dipunggung sehingga lebih tegak. Dua metode itu harus terus – menerus dilakukan serambidiobservasi.
Jika skoiosis yang diderita cukup parah,operasi hanya akan menngurangi kemiringan, tidak menegakkan tubuh 100 persen. Sebab, resikonnya besar. Bisa terjadi kelumpuk=han bahkan kematian karena otot-otot dan syaraf yang terbisa bengkok ditarik secara mendadak.
Khusus untuk opersi terhadap remaj usia 25 tahun keatas, biasanya alasannya bukan karena keluhan atau rasa sakit, melainkan faktor penampilan. “mayoritas penderita kan perempuan . jadi, operasi biar terlihat cantik,” tterang Tri.
Ditempat terpisah, fisioterapis Siloam Hospitals Surabay NineikSOetini SST Ft Mfis menjelaskan bebrapa terapi setelah operasi.” Yang pertama adalah mencegah perdarahan dan bengkak,” ujarny a. Yaitu, memberikan kompres gel es 5-10 menit setiap 4jan sekali selama 3 hari. Baru setelh itu diberi latihan penafasan.
sumber : jawa pos

0 komentar:

Posting Komentar